Rabu, 28 Februari 2018

HTML(Hypertext Markup Languange)

Muhammad rizky al rasyid

muhammad rizky al rasyid

Muhammad rizky al rasyid

Persiba Bantul

RIZKY300103

Waktu mandi yang baik menurut Islam


Image result for gambar animasi mandi







    Kebersihan adalah sebagian dari iman. Untuk itulah kita harus senantiasa menjaga kebersihan, bukan hanya kebersihan lingkungan tetapi juga kebersihan diri sendiri, salah satunya dengan mandi. Ternyata ada waktu mandi yang baik menurut Rasulullahyang juga terbukti secara medis dapat membantu kita menjaga kesehatan.

  Perkara mandi memang sepele, tetapi kebiasaan mandi di jam yang tidak sesuai dengan siklus tubuh akan membawa dampak pada waktu mendatang jika kita terus-menerus melakukannya. Maka ada baiknya kita mengusahakan mandi pada waktu yang disarankan agar tidak hanya bersih tetapi juga membawa dampak baik bagi tubuh.

Anjuran Waktu Mandi Yang Baik Menurut Rasulullah


1. Sebelum Fajar 
Ambilah waktu mandi sebelum subuh atau sekitar pukul dua dini hari sampai menjelang subuh.  Kebiasaan yang juga dilakukan oleh Rasul dan para Nabi ini ternyata manfaatnya juga sudah dibuktikan dalam dunia kedokteran. Air pada jam sepertiga akhir malam ini memiliki kandungan oksigen tertinggi dibandingkan dengan jam lainnya. Oksigen sangat baik bagi tubuh kita.

Manfaat dari mandi jauh sebelum matahari menyingsing ini antara lain adalah melancarkan peredaran darah, menurunkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi, menaikkan kinerja leukosit atau yang sering kita sebut dengan sel darah putih, memperbaiki jaringan tubuh dan meningkatkan kesehatan sistem reproduksi.

Selain tinjauan medis, menurut beberapa ulama, mandi sebelum fajar juga memiliki banyak sekali kelebihan yaitu mencegah terkena penyakit pernapasan seperti asma, badan menjadi lebih segar dan sehat, terhindar dari hal jahat, wajah bercahaya dan awet muda, serta doanya mudah dimakbulkan Allah. Segudang manfaat inilah yang menjadikan sebelum fajar adalah waktu mandi yang baik menurut Rasulullah.

2. Setelah Sholat Shubuh 
Walaupun masih ada di dalam waktu yang sangat baik, mandi pada jam setelah sholat subuh ini tidak memiliki efek sebaik saat mandi sebelum fajar. Pada jam ini yaitu sekitar pukul lima sampai sepuluh pagi, oksigen yang terkandung di dalam air mulai berkurang.

Mandi pada jam ini masih disarankan karena akan memberikan efek segar dan menghindarkan dari perasaan malas dan menghilangkan capek sehingga bisa melakukan aktivitas dengan baik. Mandi di atas jam sepuluh sudah tidak lagi dianjurkan. Namun jika terpaksa Anda bangun pada jam tersebut, sebaiknya hanya mengambil wudhu saja.

Memaksakan mandi di atas jam sepuluh malah akan membuat badan menjadi tidak segar dan rasa kantuk lebih cepat menyerang. Ini waktu yang tidak disarankan jika Anda sedang dalam jam produktif.

3. Sebelum Sholat Maghrib
Waktu mandi yang baik menurut Rasulullah selanjutnya adalah pada rentang waktu  setelah ashar sampai sebelum maghrib. Setelah selesai beraktivitas, mandi pada jam ini akan menghilangkan kepenatan.

Bersegeralah mandi, jangan sampai lewat dari waktu maghrib. Mandi setelah maghrib membawa lebih banyak dampak buruk daripada baik bagi kesehatan tubuh kita.

Menyegerakan mandi memang sangat disarankan. Jika selama ini kita sering mandi pada jam yang tidak dianjurkan, maka lebih baik kita mengganti pola mandi kita sebelum terlambat. Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati? Apa lagi mandi adalah hal wajib yang tidak berat untuk dilakukan.

Memilih waktu mandi yang tepat akan membantu kita menyelesaikan segala sesuatu dengan lebih terorganisir, apa lagi untuk mereka yang membutuhkan waktu mandi cukup lama. Mengikuti teladan Rasul dengan memilih waktu mandi yang baik menurut Rasulullah akan membawa dampak baik bagi kehidupan kita. 






Minggu, 11 Februari 2018

Sejarah Persiba Bantul







Image result for gambar logo persiba bantul



Sejarah

Persiba Bantul berdiri pada tanggal 21 September 1967,  dengan tujuan pokok sesuai AD/ART. AD/ART adalah proses kelanjutan gerakan sepak bola nasional yang diawali dengan berdirinya PSSI 19 April 1930 di Yogyakarta, atau lebih mengacu pada tujuan utama terbentunya PSSI tetapi diterapkan juga pada Persiba Bantul, yaitu sepakbola merupakan olahraga yang sangat dikenal, digemari dan telah merakyat di Indonesia, yang berupakan sarana untuk menunjang pembangunan Bangsa Indonesia khususnya dalam meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki jasmani yang sehat dan kuat dalam rangka membawa nama baik nama bangsa Indonesia dalam percaturan bidang olaharaga nasional.
Perjalanan Persiba Bantul sangatlah panjang dan mengalami naik turun dalam prestasi maupun manajemennya. Hal ini dikarenakan pengurusan dan dana pada masa dulu masih ditopang pada bantuan atau APBD dari pemerintah, dan iuran dari KORPRI.
Tetapi pengurus tidak pernah putus asa, terbukti dengan kompetisi intern PERSIBA berjalan dengan mulus dan lancar, bahkan merupakan kegiatan kompetisi yang berjalan paling baik di DIY. Untuk prestasi yang paling tinggi, PERSIBA hanya masuk dalam babak pertama untuk tingkat nasional setelah menjuarai tingkat Pengda PSSI DIY, itupun karena PSIM dan PSS telah masuk di Divisi Satu dan Liga Utama. Letak kegagalan tersebut disamping karena dana yang minim, juga karena sumber daya yang pas-pasan, sedang tim lain ditunjang oleh dana yang cukup juga pemain berkualitas yang diambil dari luar daerah mereka.
Sosok Drs. H.M. Idham Samawi di Persiba Bantul membaut kompetisi antar perkumpulan anggota Persiba berjalan lancer dengan dukungan dana dari pemerintah kabupaten Bantul. Hingga juara dari masing-masing divisi diberikan uang pembinaan yang merupakan barang langka pada kompetisi-kompetisi sebelumnya di tanah Bantul.
Gebrakan Idham Samawi dimulai ketika Liga Remaja kelompok umur dibawah usia 18 tahun yang tampil ditingkat nasional, yang baru pertama kali terjadi dipersepakbolaan Bantul. Perstasi yang mengejutkan lainnya yaitu ketika Persiba Bantul merekrut pelatih nasional Andi Lala untuk menangani tim liga remaja tahun 2003, yang awalnya Persiba menargetkan masuk 16 besar nasional secara mengejutkan berhasil masuk  enam besar nasional dari 400 anggota PSSI.
Setelah menunggu 37 Tahun Persepakbolaan Kabupaten Bantul tepatnya pada tahun 2004 Persiba Bantul mampu promosi atau masuk ke Divisi satu Liga Indonesia. Peran Idham Samawi sangatlah berpengaruh besar dalam keberhasilan ini, tidak lain dari dukungan dana dari APBD Kabupaten Bantul dengan persetujuan DPRD.
Tahun 2005 Persiba Bantul mendapat kepercayaan dari PSSI pusat untuk melanjutkan pembinaan pemain masa depan Indonesia, hingga Timnas Indonesia U-20 dititipkan  di Bantul untuk pembinaan dan diikutsertakan dalam kompetisi PSSI Liga Nasional Tahun 2005, padahal ada beberapa klub yang meminangnya.
Perjuangan Divisi satu menuju Divisi Utama
Tahun 2006 Persiba Bantul berlaga di kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia dengan materi dan persiapan lebih matang untuk mengarungi kompetisi. Namun pada tanggal 27 Mei 2006 Yogyakarta di guncang gempa bumi sehingga memaksa semua tim dan kompetisi lokal dari DIY berenti, tidak terkecuali Persiba Bantul harus mengundurkan diri ajang kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia. Begitu juga kompetisi Lokal Pengcap PSSI Kab. Bantul harus berhenti.
Memasuki kompetisi tahun 2007, Persiba Bantul mempersiapkan diri untuk berkompetisi di Divisi Satu Liga Indonesia dengan target Promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia. Dengan mendatangkan pemain-pemain berkualitas, dengan dukungan suporter dan manajemen Persiba Bantul mampu Promosi Ke Divisi Utama.
Divisi Utama dan ISL/IPL
Pada musim kompetisi Divisi Utama 2010/2011 Persiba Bantul mampu promosi ke ISL dengan status Juara I Divisi Utama dengan mengalahkan Persiraja Banda Aceh. Sebagai tim promosi yang berhak naik kasta ke kompetisi teratas, maka Persiba Bantul harus lolos verifikasi seleksi dari AFC untuk mengikuti kompetisi. Agar lolos verifikasi maka Persiba Bantul menandatangani MoU dengan Bandung FC di Mess Persiba, Alasan aspek legal dan financial yang harus dipenuhi sebelum mengikuti kompetisi.
Namun ketika PSSI kisruh dan terpecah menjadi dua kubu, bahkan kompetisi terpecah menjadi ISL dan IPL. Persiba sendiri memilih mengikuti kompetisi IPL namun sayang kompetisi ini sendiri hanya melakukan kompetisi setengah musim saja, dan Persiba Bantul kembali ke kompetisi ISL.
Di penghujung IPL musim 2013 Persiba Bantul didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Play Off peserta ISL 2014 dan alhasil menjadi Peserta ke 22 di ISL 2014. Namun perjalanan di ISL kurang mulus dan hanya finish sebagai juru Kunci Grub timur dan terpaksa terdegradasi kembali Ke Divisi Utama Liga Indonesia pada tahun 2015
Stadion
Stadion Sultan Agung merupakan kebanggaan warga kabupaten Bantul pada umumnya dan khususnya penggemar olahraga sepak bola. Stadion megah ini dilengkapi dengan sistem dehinrase modern dan rumput standar eropa yang dilengkapi dengan 4 tiang lampu 1200 lux yang terpasang di sudut lapangan sebagai alat penerangan pertandingan di malam hari. Stadion ini memiliki kapasitas hingga 35.000 penonton.
Prestasi Persiba Bantul
Juara I  Divisi Utama LI : 2010-2011 (Promosi ke Kasta tertinggi)
Piala Gubernur Aceh : 2011 (Runner up)
Cilacap Cup : 2010 (Juara I)
Batik Cup : 2012 (Juara I)

Keutamaan sholat dhuha